Jumat, 23 Maret 2012

komponen-komponen kesegaran jasmani


Tugas Penjaskes 1
Komponen-komponen Kesegaran Jasmani

Dosen Pengampu:
Titin Kuntum. M, S.Pd.
Disusun Oleh:

Nama                      : Solikah
NPM/No. Absen    : 11.141.096 / 10
Kela                        : 2C/PGSD


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
MATERI
ASAS DAN FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI
1.      Hakikat Pendidikan Jasmani
2.      Tujuan Pendidikan Jasmani
3.      Manfaat Pendidikan Jasmani
4.      Hubungan Penjas, Olahraga, Play dan Games
5.      Konsep Teori Kebugaran Jasmani
Ø  Pengertian
Ø  Fungsi
Ø  Komponen
Ø  Alat ukur

1.      HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI
Agus Mahendra dalam buku Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani (2009 : 3)menyatakan bahwa hakikat pendidikan jasmani “ Proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional. Penjas memperlakukan anak sebagai sebuah satu kesatuan yang utuh, makhluk total, dari pada hanya menganggapnya seseorang yang terpisah kualitas fisik dan mentalnya .“
Ateng (1993) dikutip oleh Heri (2009)
            “ Pendidikian jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, melalui barbagai kegiatan jasmani yang mengembangkan secara organik, neuromaskular, intelektual dan emosional “
Dauer dan Panggrazi (1989 : 1)
            “ pendidikan  Jasmani adalah fase dari program pendidikan keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak untuk pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak “
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang tersusun secara sistematik dan terprogram yang memanfaatkan aktivitas fisik permainan atau olahraga untuk menghasilkan perubahan secara menyeluruh mulai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

2.      TUJUAN PENDIDIKAN JASAMNI
-    Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan sosial.
-    Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar.
-    Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani.
-    Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui aktivitas kelompok.
-    Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani.
-    Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani.

3.      MANFAAT PENDIDIKAN JASMANI
Ø  Memenuhi anak akan gerak
Ø  Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi  dirinya
Ø  Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
Ø  Menyalurkan energi yang berlebihan
Ø  Merupakan proses yang serempak baik fisik, mental maupun emosional
4.      HUBUNGAN PENDIDIKAN JASMANI, BERMAIN DAN OLAHRAGA

bermain (play)

Olahraga (sport)

Permainan (games)

Pendidikan Jasmani


Perbedaan Bermain dan Permainan

Bermain (play)
Permainan (games)
Terpisah dari rutinitas
Bebas
Tidak produktif
Menggunakan peraturan yang tidak baku

Ada kompetitif
Hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi dan kesempatan




Olahraga (sport)
Menurut Cholik Mutohir
Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan atau pertandingan dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.

5.      KONSEP KEBUGARAN JASMANI
PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI
Sadoso  Sumosardjuno (1989 : 9)
            Kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya  dan untuk keperluan-keperluan mendadak.

FUNGSI KEBUGARAN JASMANI
Fungsi umum :
Meningkatkan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan kerja-kerja secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Komponen-komponen kesegaran jasmani
Kesegaran jasmani terdiri 2 bagian :
1.      Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness)
            terdiri dari : daya tahan jantung dan paru                                           (cardiorespiratory), kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh.
2.      Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness)
            terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan,    koordinasi,
kecepatan reaksi.

Cara meningkatkan kesegaran jasmani
Latihan fisik atau latihan yang bersifat jasmani yang meliputi :
1.      Kegiatan yang bersifat aerobic ( latiahan yang membutuhkan oksigen)
2.      Kegiatan yang bersifat anaerobic (latiahan yang tidak membutuhkan oksigen)




Alat ukur kesegaran jasmani
Tes kesegaran jasmani untuk SD
1.      Untuk kelas rendah
            a. lari cepat 30 meter
            b. angkat tubuh 30 detik
            c. baring duduk 30 detik
            d. Loncat tegak
            e. Lari 600 meter
2.      Untuk kelas tinggi
            a. Lari cepat 40 meter
            b. Angkat tubuh 30 detik
            c. Aaring duduk 30 detik
            d. Loncat tegak
            e. Lari 600 meter
Tes kesegaran jasmani untuk SMP dan SMA
1.      Lari cepat 50 meter
2.      Angkat tubuh 30 detik untuk putri dan 60 detik untuk  putra
3.      Baring duduk 60 detik
4.      Loncat tegak
5.      Lari jarak jauh (800 meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra)




















Tugas matakuliah penjaskes1 untuk nomor absen genap
Soal!
carilah penjelasan dari komponen-komponen Kesegaran  jasmani nomor 2 yaitu “Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi
Komponen-komponen Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness) dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut:
1.      Kecepatan (speed)
Secara sederhana kecepatan diartikan sebagai kemampuan gerak untuk melakukan gerak secepat mungkin. Kecepatan (speed); adalah kemampuan untuk memindahkan tubuh dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan waktu yang singkat. Kecepatan  bersifat lokomotor dan gerakannya bersifat Siklik (satu jenis gerak yang dilakukan berulang-ulang  seperti lari). Kecepatan penting bagi anak-anak untuk mempertahankan  tingkat mobilitas geraknya. Kecepatan dipengaruhi oleh  waktu  reaksi yaitu   waktu   mulai   mendengar aba-aba sampai gerak pertama dilakukan, maupun waktu gerak, yaitu waktu yang dipakai untuk menempuh jarak. Waktu reaksi tergantung pada proses rangsang syaraf pendengaran dan syaraf perintah. Tipe kecepatan;
a.    Kecepatan siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk keterampilan yang sama, biasanya digunakan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu yang kecil, contoh dari keterampilan tersebut adalah berlari, berenang, dan bersepeda
b.    Kecepatan asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan tersebut, biasanya digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai peralatan. Keterampilan dilakukan dalam waktu yang kecil
c.    Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).

2.      Daya Ledak (Power)
Daya ledak adalah  kemampuan  seseorang  untuk  melakukan gerak secara ekslusif, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek- pendeknya. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa,“daya ledak atau power = kekuatan atau force X kecepatan atau velocity (P = F X V ). Seperti gerak dalam  tolak  peluru lompat tinggi dan gerakan lain yang bersifat explosive”(Sajoto:1988:155). pendapat lain menyebutkan bahwa power adalah kemampuan yang mengarahkan kekuatan dengan maksimum dalam jangka waktu yang minim
Power atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan eksplosif (Pyke & Watson, 1978). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Batasan yang baku dikemukakan oleh Hatfield (1989) yaitu: power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance) dibagi dengan waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai kerja dibagi waktu (Kirkendall, 1987). Dengan demikian tes yang bertujuan untuk mengukur power seharusnya melibatkan komponen gaya, jarak, dan waktu.
Banyak tes power yang sekarang digunakan tidak melibatkan komponen gaya, jarak, dan waktu. Kenyataannya hanya mengukur jarak sebagai hasil kerja. Misalnya, Vertical Jump Test, Standing Broad atau Long Jump, Vertical Arm-Pull (distance). Pengukuran yang hanya mengukur jarak sebagai hasil kerja disebut sebagai Athletic Power (Johnson & Nelson, 1986, Thomas & Nelson, 1990). Athletic Power tidak tepat digunakan untuk mengukur power apabila pengukuran tersebut bertujuan untuk penelitian. Bila bertujuan untuk penelitian, pengukuran power menggunakan Work Power (Johnson & Nelson, 1986, Thomas & Nelson, 1990). Dalam pengukuran Work-Power, usaha-usaha khusus biasanya dilakukan untuk meminimalkan gerakan-gerakan yang tidak berguna, agar hasil yang maksimum dapat di keluarkan oleh kelompok otot tertentu yang diukur. Vertical Arm-Pull Test (Work), Vertical Power Jump Test, dan.Margaria-Kalamen Power Test merupakan tes-tes yang bertujuan untuk mengukur Work Power.
Agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan, selain memperhatikan bentuk tes power juga harus dibedakan jenis power yang akan diukur. Bompa (1990), membedakan power menjadi dua, yaitu power siklik dan asiklik. Pembedaan jenis ini dilihat dari segi kesesuaian jenis gerakan atau ketrampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga power tersebut dapat dikenali dari perannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang lebih dominan power asikliknya adalah melempar, menolak, dan melompat pada atletik, unsur-unsur gerakan senam, beladiri, loncat indah, dan permainan. Sedangkan olahraga seperti lari cepat, dayung, renang, bersepeda, dan yang sejenis lebih dominan power sikliknya.

3.      Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan  adalah  kemampuan  mempertahankan  sikap tubuh atau  bagian tubuh  tanpa gangguan  pada keseimbangan,baik  mempertahankan sikap dan posisi pada saat berdiri (static balance) maupun pada saat melakukan gerakan (dynamic balance). Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek antara tubuh dengan bidang tubuh.  Namun di sisi lain juga dipengaruhi oleh kinerja system syaraf dan panca indera.
Terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam. Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari berjalan, melambung dan sebagainya. Kualitas keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam saluran semisirkular, persepsi kinestetik, tendon dan persendian, persepsi visual selama melakukan gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, sebagian terbesar olahraga dan permainan.

4.      Kelincahan (Agility)
Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak. Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang membutuhkan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam pertandingan.
Berkaitan dengan hal di atas, kelincahan dibedakan menjadi kelincahan umum, yang biasanya nampak pada berbagai aktivitas olahraga dan kelincahan khusus yang berkaitan dengan teknik gerakan olahraga tertentu. Jika ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum melibatkan gerakan seluruh segmen bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh tertentu.
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat (Kirkendall, Gruber, dan Johnson, 1987:122). Selain dikerjakan dengan cepat dan tepat, perubahan-perubahan tadi harus dikerjakan dengan tanpa kehilangan keseimbangan. Dari batasan ini, terdapat tiga hal yang menjadi karakteristik kelincahan, yaitu: perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan arah bagian-bagian tubuh.
Karakteristik kelincahan sangat unik. Kelincahan memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi, dan power.Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi. Keterkaitan di antara komponen-komponen kelincahan oleh Bompa (1993: 6)

5.      Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatukan berbagai sistem  syaraf gerak,yang terpisah,kedalam satu pola gerak yang efisien. Koordinasi  menyatakan  hubungan  harmonis  berbagai faktor yang terjadi pada   suatu gerakan.  Kemampuan koordinasi  merupakan dasar  yang baik  bagi  kemampuan belajar  yang  bersifat  sensomotorik,makin baik tingkat  kemamuan koordinasi,akan makin cepat dan efektif  juga gerakan sulitdapat dipelajari,maka dari itu kemampuan koordinasi bagi anak merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Bagi anak-anak,koordinasi yang melibatkan seluruh gerakan tubuh  dengan  cepat,harus diberikan dalam bemtuk berbagai gerak dasar keterampilan.Anak-anak harus dilatih untuk melaksanakan gerak cepat dan tepat,dengan koordinasi yang baik.Gerakan harus merupakan rangsang tugas yang dilakukan secara serasi,berirama dan luwes. ada juga yang mendefinisikan koordinasi sebagai hubungan yang harmonis dari hubungan saling pengaruh di antara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan berbagai tingkat keterampilan. Koordinasi ini sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan kelincahan, sehingga kadang-kadang suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur kelincahan.

6.      Kecepatan reaksi (reaction speed)
Kecepatan reaksi (reaction speed) adalah waktu yang diperlukan untuk memberikan respon kinetik setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan. Rangsangan (stimulus) untuk bereaksi tersebut dapat bersumber dari : pendengaran, pandangan (visual), rabaan maupun gabungan antara pendengaran dan rabaan.contoh situasi yang memerlukan waktu reaksi yang pendek adalah ketike seseorang merespon suara pistol atau reaksi seorang pemain tenis terhadap servis yang keras.

DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, Mulyono B. 2007. Tes Pengukuran Pendidikan Jasmani atau Olahraga.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Indarto, Wahyu. 2008. Komponen Kebugaran Jasmani. pleonasme.multiply.com ,(Online). (http://pleonasme.multiply.com/journal/item/8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses pada 21 Maret 2012)
Pratama, Dhedet. 2010. Kesegaran Jasmani. dhedetpratama.blogspot.com. (Online),(http://dhedetpratama.blogspot.com/2011/07/kesegaran-jasmani.html, diakses pada 21 Maret 2012)
Sukirman. 2011. Kebugaran Jasmani. kirmanblog-scet.blogspot.com,(Online). (http://kirmanblog-scet.blogspot.com/2011/07/kebugaran-jasmani.htm, diakses pada 21 Maret 2012)

___________. 2011. Komponen-komponen Kebugaran Jasmani.  onopirododo.wordpress.com,(online). (http://onopirododo.wordpress.com/2011/05/06/komponen-komponen-kebugaran/, diakses pada 21 Maret 2012).



1 komentar:

  1. The best real money casino - SOSUCASINO.COM
    Play at the best real money casino for real cash prizes at SOSUCASINO.com. Our expert reviews 바카라 사이트 & free カジノ シークレット signup offers 188bet give you the best bonuses and free spins.

    BalasHapus