Tugas
Penjaskes 1
Komponen-komponen
Kesegaran Jasmani
Dosen Pengampu:
Titin Kuntum. M, S.Pd.
Disusun
Oleh:
Nama :
Solikah
NPM/No. Absen : 11.141.096 / 10
Kela :
2C/PGSD
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
IKIP
PGRI MADIUN
2012
MATERI
ASAS
DAN FALSAFAH PENDIDIKAN JASMANI
1.
Hakikat Pendidikan
Jasmani
2. Tujuan
Pendidikan Jasmani
3. Manfaat
Pendidikan Jasmani
4. Hubungan
Penjas, Olahraga, Play dan Games
5. Konsep
Teori Kebugaran Jasmani
Ø Pengertian
Ø Fungsi
Ø Komponen
Ø Alat
ukur
1.
HAKIKAT PENDIDIKAN JASMANI
Agus
Mahendra dalam buku Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani (2009 : 3)menyatakan bahwa hakikat pendidikan jasmani
“ Proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan
perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta
emosional. Penjas memperlakukan anak sebagai sebuah satu kesatuan yang utuh,
makhluk total, dari pada hanya menganggapnya seseorang yang terpisah kualitas
fisik dan mentalnya .“
Ateng
(1993) dikutip oleh Heri (2009)
“ Pendidikian jasmani merupakan
bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, melalui barbagai kegiatan
jasmani yang mengembangkan secara organik, neuromaskular, intelektual dan
emosional “
Dauer
dan Panggrazi (1989 : 1)
“ pendidikan Jasmani adalah fase dari program pendidikan
keseluruhan yang memberikan kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak untuk
pertumbuhan dan perkembangan secara utuh untuk tiap anak “
Pendidikan
Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang
tersusun secara sistematik dan terprogram yang memanfaatkan aktivitas fisik
permainan atau olahraga untuk menghasilkan perubahan secara menyeluruh mulai
dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2.
TUJUAN PENDIDIKAN
JASAMNI
- Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang
berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika dan perkembangan
sosial.
- Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk
menguasai keterampilan gerak dasar.
- Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran
jasmani.
- Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui aktivitas
kelompok.
- Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani.
- Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas
jasmani.
3. MANFAAT PENDIDIKAN
JASMANI
Ø Memenuhi anak akan gerak
Ø Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya
Ø Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna
Ø Menyalurkan energi yang berlebihan
Ø Merupakan proses yang serempak baik fisik, mental
maupun emosional
4.
HUBUNGAN PENDIDIKAN
JASMANI, BERMAIN DAN OLAHRAGA
bermain (play)
|
Olahraga (sport)
|
Permainan (games)
|
Pendidikan Jasmani
|
Perbedaan
Bermain dan Permainan
Bermain
(play)
|
Permainan
(games)
|
•Terpisah
dari rutinitas
•Bebas
•Tidak
produktif
•Menggunakan
peraturan yang tidak baku
|
• Ada
kompetitif
• Hasil
ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi dan kesempatan
|
Olahraga (sport)
Menurut
Cholik Mutohir
Olahraga adalah proses sistematik yang
berupa segala kegiatan atau usaha yang mendorong, mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah sebagai perorangan atau anggota masyarakat
dalam bentuk permainan, perlombaan atau pertandingan dan prestasi puncak dalam
pembentukan manusia indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
5.
KONSEP KEBUGARAN
JASMANI
PENGERTIAN
KEBUGARAN JASMANI
Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9)
Kemampuan seseorang untuk menunaikan
tugasnya sehari-hari dan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta
masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu
senggangnya dan untuk keperluan-keperluan
mendadak.
FUNGSI
KEBUGARAN JASMANI
Fungsi
umum :
Meningkatkan
kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan kerja-kerja
secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Komponen-komponen
kesegaran jasmani
Kesegaran
jasmani terdiri 2 bagian :
1.
Kesegaran jasmani yang
berhubungan dengan kesehatan (health related fitness)
terdiri dari : daya tahan jantung
dan paru (cardiorespiratory),
kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas dan komposisi tubuh.
2.
Kesegaran jasmani yang
berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness)
terdiri dari : kecepatan, power,
keseimbangan, kelincahan, koordinasi,
kecepatan
reaksi.
Cara
meningkatkan kesegaran jasmani
Latihan
fisik atau latihan yang bersifat jasmani yang meliputi :
1.
Kegiatan yang bersifat
aerobic ( latiahan yang membutuhkan oksigen)
2.
Kegiatan yang bersifat
anaerobic (latiahan yang tidak membutuhkan oksigen)
Alat
ukur kesegaran jasmani
Tes
kesegaran jasmani untuk SD
1.
Untuk kelas rendah
a. lari cepat 30 meter
b. angkat tubuh 30 detik
c. baring duduk 30 detik
d. Loncat tegak
e. Lari 600 meter
2.
Untuk kelas tinggi
a. Lari cepat 40 meter
b. Angkat tubuh 30 detik
c. Aaring duduk 30 detik
d. Loncat tegak
e. Lari 600 meter
Tes
kesegaran jasmani untuk SMP dan SMA
1.
Lari cepat 50 meter
2.
Angkat tubuh 30 detik
untuk putri dan 60 detik untuk putra
3.
Baring duduk 60 detik
4.
Loncat tegak
5.
Lari jarak jauh (800
meter untuk putri dan 1000 meter untuk putra)
Tugas
matakuliah penjaskes1 untuk nomor absen genap
Soal!
carilah penjelasan dari komponen-komponen Kesegaran jasmani nomor
2 yaitu “Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
keterampilan (skill related fitness) terdiri dari : kecepatan, power,
keseimbangan, kelincahan, koordinasi dan kecepatan reaksi
Komponen-komponen
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness)
dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut:
1.
Kecepatan
(speed)
Secara
sederhana kecepatan diartikan sebagai kemampuan gerak untuk melakukan gerak
secepat mungkin. Kecepatan (speed); adalah kemampuan untuk memindahkan
tubuh dan menggerakkan anggota tubuh menempuh jarak tertentu dalam satu satuan
waktu yang singkat. Kecepatan bersifat
lokomotor dan gerakannya bersifat Siklik (satu jenis gerak yang dilakukan
berulang-ulang seperti lari). Kecepatan
penting bagi anak-anak untuk mempertahankan
tingkat mobilitas geraknya. Kecepatan dipengaruhi oleh waktu
reaksi yaitu waktu mulai
mendengar aba-aba sampai gerak pertama dilakukan, maupun waktu gerak,
yaitu waktu yang dipakai untuk menempuh jarak. Waktu reaksi tergantung pada
proses rangsang syaraf pendengaran dan syaraf perintah. Tipe kecepatan;
a.
Kecepatan siklis, jika pergerakan merupakan pengulangan satu bentuk
keterampilan yang sama, biasanya digunakan untuk menempuh jarak tertentu dalam
waktu yang kecil, contoh dari keterampilan tersebut adalah berlari, berenang,
dan bersepeda
b.
Kecepatan asiklis, jika pergerakan merupakan bentuk keterampilan yang
berbeda-beda dan berubah-ubah sesuai dengan tujuan dari keterampilan tersebut,
biasanya digunakan dalam permainan dan penggunaan berbagai peralatan.
Keterampilan dilakukan dalam waktu yang kecil
c.
Kecepatan reaksi, jika pergerakan dilakukan sebagai tanggapan atas rangsang
yang diberikan dan dilakukan dengan segera. Contoh mudah dari kecepatan tipe
ini adalah tendangan balasan pada olahraga pencak silat (tarung).
2. Daya Ledak (Power)
Daya
ledak adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan gerak secara
ekslusif, dengan usahanya yang dikerahkan dalam waktu sependek- pendeknya.
Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa,“daya ledak atau power = kekuatan atau
force X kecepatan atau velocity (P = F X V ). Seperti gerak dalam tolak
peluru lompat tinggi dan gerakan lain yang bersifat
explosive”(Sajoto:1988:155). pendapat lain menyebutkan bahwa power adalah
kemampuan yang mengarahkan kekuatan dengan maksimum dalam jangka waktu yang
minim
Power
atau daya ledak disebut juga sebagai kekuatan eksplosif (Pyke & Watson,
1978). Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan
eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu
yang secepat-cepatnya. Batasan yang baku dikemukakan oleh Hatfield (1989)
yaitu: power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance)
dibagi dengan waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai kerja
dibagi waktu (Kirkendall, 1987). Dengan demikian tes yang bertujuan untuk
mengukur power seharusnya melibatkan komponen gaya, jarak, dan waktu.
Banyak tes power yang sekarang digunakan
tidak melibatkan komponen gaya, jarak, dan waktu. Kenyataannya hanya mengukur
jarak sebagai hasil kerja. Misalnya, Vertical Jump Test, Standing Broad atau
Long Jump, Vertical Arm-Pull (distance). Pengukuran yang hanya mengukur jarak
sebagai hasil kerja disebut sebagai Athletic Power (Johnson & Nelson, 1986,
Thomas & Nelson, 1990). Athletic Power tidak tepat digunakan untuk mengukur
power apabila pengukuran tersebut bertujuan untuk penelitian. Bila bertujuan
untuk penelitian, pengukuran power menggunakan Work Power (Johnson &
Nelson, 1986, Thomas & Nelson, 1990). Dalam pengukuran Work-Power,
usaha-usaha khusus biasanya dilakukan untuk meminimalkan gerakan-gerakan yang
tidak berguna, agar hasil yang maksimum dapat di keluarkan oleh kelompok otot
tertentu yang diukur. Vertical Arm-Pull Test (Work), Vertical Power Jump Test,
dan.Margaria-Kalamen Power Test merupakan tes-tes yang bertujuan untuk mengukur
Work Power.
Agar data yang diperoleh sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, selain memperhatikan bentuk tes power juga harus
dibedakan jenis power yang akan diukur. Bompa (1990), membedakan power menjadi
dua, yaitu power siklik dan asiklik. Pembedaan jenis ini dilihat dari segi
kesesuaian jenis gerakan atau ketrampilan gerak. Dalam kegiatan olahraga power tersebut dapat dikenali
dari perannya pada suatu cabang olahraga. Cabang-cabang olahraga yang lebih
dominan power asikliknya adalah melempar, menolak, dan melompat pada atletik,
unsur-unsur gerakan senam, beladiri, loncat indah, dan permainan. Sedangkan
olahraga seperti lari cepat, dayung, renang, bersepeda, dan yang sejenis lebih
dominan power sikliknya.
3.
Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan
adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh atau bagian tubuh
tanpa gangguan pada
keseimbangan,baik mempertahankan sikap
dan posisi pada saat berdiri (static balance) maupun pada saat melakukan
gerakan (dynamic balance). Keseimbangan secara biomekanis sangat dipengaruhi
oleh luasnya bidang tumpu, ketinggian pusat masa tubuh, serta koefisien gesek
antara tubuh dengan bidang tubuh. Namun di sisi lain juga dipengaruhi
oleh kinerja system syaraf dan panca indera.
Terdapat dua
macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis dan dinamis. Keseimbangan statis
adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam.
Sedangkan keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan keadaan
seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari berjalan, melambung dan
sebagainya. Kualitas keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam
saluran semisirkular, persepsi kinestetik, tendon dan persendian, persepsi
visual selama melakukan gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan
merupakan kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari,
misalnya berjalan, berlari, sebagian terbesar olahraga dan permainan.
4.
Kelincahan (Agility)
Kelincahan merupakan salah satu komponen
kesegaran jasmani yang sangat diperlukan untuk semua aktivitas yang membutuhkan
kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Disamping itu kelincahan
merupakan prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak dan
teknik olahraga, terutama gerakan-gerakan yang membutuhkan koordinasi gerak.
Lebih lanjut, kelincahan sangat penting untuk jenis olahraga yang membutuhkan
kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam
pertandingan.
Berkaitan dengan hal di atas, kelincahan
dibedakan menjadi kelincahan umum, yang biasanya nampak pada berbagai aktivitas
olahraga dan kelincahan khusus yang berkaitan dengan teknik gerakan olahraga
tertentu. Jika ditinjau dari sudut anatomis kelincahan umum melibatkan gerakan
seluruh segmen bagian tubuh dan kelincahan khusus hanya melibatkan segmen tubuh
tertentu.
Kelincahan adalah kemampuan untuk
mengubah arah dan posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat
(Kirkendall, Gruber, dan Johnson, 1987:122). Selain dikerjakan dengan cepat dan
tepat, perubahan-perubahan tadi harus dikerjakan dengan tanpa kehilangan
keseimbangan. Dari batasan ini, terdapat tiga hal yang menjadi karakteristik
kelincahan, yaitu: perubahan arah lari, perubahan posisi tubuh, dan perubahan
arah bagian-bagian tubuh.
Karakteristik kelincahan sangat unik.
Kelincahan memainkan peranan yang khusus terhadap mobilitas fisik. Kelincahan
bukan merupakan kemampuan fisik tunggal, akan tetapi tersusun dari komponen
koordinasi, kekuatan, kelentukan, waktu reaksi, dan power.Komponen-komponen
tersebut saling berinteraksi. Keterkaitan di antara komponen-komponen
kelincahan oleh Bompa (1993: 6)
5. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi adalah kemampuan untuk
menyatukan berbagai sistem syaraf
gerak,yang terpisah,kedalam satu pola gerak yang efisien. Koordinasi menyatakan
hubungan harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Kemampuan koordinasi merupakan dasar yang baik
bagi kemampuan belajar yang
bersifat sensomotorik,makin baik
tingkat kemamuan koordinasi,akan makin
cepat dan efektif juga gerakan
sulitdapat dipelajari,maka dari itu kemampuan koordinasi bagi anak merupakan
kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Bagi anak-anak,koordinasi yang melibatkan
seluruh gerakan tubuh dengan cepat,harus diberikan dalam bemtuk berbagai
gerak dasar keterampilan.Anak-anak harus dilatih untuk melaksanakan gerak cepat
dan tepat,dengan koordinasi yang baik.Gerakan harus merupakan rangsang tugas
yang dilakukan secara serasi,berirama dan luwes. ada juga yang mendefinisikan
koordinasi sebagai hubungan yang harmonis dari
hubungan saling pengaruh di antara kelompok-kelompok otot selama melakukan
kerja, yang ditunjukkan dengan berbagai tingkat keterampilan. Koordinasi ini
sangat sulit dipisahkan secara nyata dengan kelincahan, sehingga kadang-kadang
suatu tes koordinasi juga bertujuan mengukur kelincahan.
6. Kecepatan
reaksi (reaction speed)
Kecepatan
reaksi (reaction speed) adalah waktu yang diperlukan untuk
memberikan respon kinetik setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan.
Rangsangan (stimulus) untuk bereaksi tersebut dapat bersumber dari :
pendengaran, pandangan (visual), rabaan maupun gabungan antara pendengaran dan
rabaan.contoh situasi yang memerlukan waktu reaksi yang
pendek adalah ketike seseorang merespon suara pistol atau reaksi seorang pemain
tenis terhadap servis yang keras.
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, Mulyono B. 2007. Tes Pengukuran Pendidikan Jasmani atau Olahraga.Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Indarto, Wahyu. 2008. Komponen Kebugaran Jasmani.
pleonasme.multiply.com ,(Online). (http://pleonasme.multiply.com/journal/item/8?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem, diakses pada 21 Maret 2012)
Pratama, Dhedet. 2010. Kesegaran Jasmani. dhedetpratama.blogspot.com.
(Online),(http://dhedetpratama.blogspot.com/2011/07/kesegaran-jasmani.html, diakses pada 21 Maret 2012)
Sukirman. 2011. Kebugaran Jasmani. kirmanblog-scet.blogspot.com,(Online). (http://kirmanblog-scet.blogspot.com/2011/07/kebugaran-jasmani.htm, diakses pada 21 Maret 2012)
The best real money casino - SOSUCASINO.COM
BalasHapusPlay at the best real money casino for real cash prizes at SOSUCASINO.com. Our expert reviews 바카라 사이트 & free カジノ シークレット signup offers 188bet give you the best bonuses and free spins.